JURNAL88, PALANGKA RAYA – Kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda Kota Palangka Raya dalam sepekan terakhir. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, menyatakan bahwa lonjakan kebakaran ini disebabkan oleh cuaca ekstrem yang sangat panas, mengeringkan lahan dan meningkatkan potensi terjadinya kebakaran.
“Tidak kurang dari 87 kali kebakaran telah terjadi dengan luasan lahan yang terbakar mencapai 46 hektar,” ungkap Emi pada Jumat lalu. Situasi ini semakin memperkuat kebutuhan akan langkah-langkah unik dan kreatif untuk menangani permasalahan karhutla di kota ini.
Emi juga menyoroti fakta bahwa kebakaran terjadi dalam waktu bersamaan di berbagai kawasan di Kota Palangka Raya. Menghadapi tantangan tersebut, BPBD Kota Palangka Raya memiliki strategi tak lazim dengan mengusulkan penambahan personel untuk mengantisipasi peningkatan kejadian karhutla.
“Saat ini, kami sedang mengajukan penambahan personel kepada pimpinan, karena hanya dalam sehari, sudah tercatat empat kali kebakaran lahan,” ucapnya. Keputusan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan petugas lapangan dalam upaya pemadaman lahan secara cepat dan efektif.
Dalam menghadapi bencana alam seperti karhutla, inovasi dan keunikan strategi menjadi kunci penting. BPBD Kota Palangka Raya bertekad untuk memberikan respons terbaik dalam menanggulangi karhutla demi melindungi lingkungan dan keselamatan masyarakat. Semoga penambahan personel ini akan memberikan hasil yang positif dan menjadi contoh inspiratif dalam menangani bencana alam di masa mendatang.