PALANGKA RAYA, JURNAL88.id -Kegiatan pelayanan Bedah Jantung Terbuka Perdana Jejaring Pengampuan Layanan Kardiovaskular di RSUD dr. Doris Sylvanus Prov. Kalteng melakukan operasi pada pasien kedua.
Sebagaimana yang telah diberitakan, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/1341/2023 tentang Rumah Sakit Jejaring Pengampu Layanan Kardiovaskular di RSUD dr. Doris Sylvanus sebagai Rumah Sakit Jejaring Pengampu Layanan Kardiovaskular Strata Utama di Prov. Kalteng dan Kesepakatan Bersama antara Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita tentang Jejaring Rujukan Pelayanan, Sumber Daya Manusia serta Penelitian di Bidang Jantung, dr. Doris Sylvanus telah mempersiapkan Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana untuk memberikan pelayanan Bedah Jantung Terbuka Perdana dr. Doris Sylvanus Prov. Kalteng.
(Baca Juga : Sekda Kalteng Buka Forum Sosialisasi dan Coaching Clinic Pemenuhan Persyaratan HPK Tidak Produktif Sumber TORA)
Ketua Tim Pengampu Layanan Kardiovaskuler Nasional Dr. dr. Hananto Andriantoro, Sp.JP(K),M.A.R.S saat menggelar Konferensi Pers bersama jajaran Tim bedah jantung Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dan Tim dari RSUD dr. Doris Sylvanus Prov. Kalteng di Lobby RSUD dr. Doris Sylvanus, Sabtu (2/12/2023) menyampaikan misi dari program ini adalah memeratakan pelayanan Kardiovaskular nasional dan menyamakan kualitas pelayanan Kardiovaskular nasional. Adapun tujuannya adalah mempercepat akses pelayanan Kardiovaskular terhadap seluruh rakyat Indonesia dan menurunkan angka kematian dan kesakitan Kardiovaskular di Indonesia.
dr. Hananto menjelaskan bahwa permasalahan saat ini di Indonesia adalah timpangnya kualitas pelayanan Rumah Sakit Jawa dan di luar Jawa.
“Program ini mengampu salah satu penyakit untuk menyamakan pelayanan sehingga masyarakat di Kalteng mendapatkan pelayanan yang sama jika masyarakat kena penyakit Kardiovaskular sehingga bisa datang ke Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dan datang RSUD dr. Doris Sylvanus”, tutur Hananto.
“Prosesnya memang panjang tetapi banyak hal yang harus kita lihat dari SDM sampai peralatan itu harus disamakan sehingga outcome dari tindakan ini menjadi baik”, imbuhnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, kenapa dalam program ini pihaknya hanya mengampu Bedah Pintas Arteri Koroner.
“Otot jantung yang terkena serangan jantung kalau terjadi gagal jantung, hidup dalam lima tahun tinggal 34 persen. Lebih jahat dari kanker payudara sehingga data dari Kementerian yang selalu disampaikan Menkes, angka kematian Kardiovaskular sampai 260 ribu pertahun. Jauh lebih tinggi dari pada COVID”, jelasnya.
Sehingga atas dasar itu, pengampuan ini diutamakan pada pengampuan Bedah Pintas Arteri Koroner dan pengampuan yang di lakukan di RSUD dr. Doris Sylvanus untuk pemasangan ring pada kasus pembuluh darah koroner yang sulit.
“Diharapkan angka penyakit jantung koroner yang terjadi kegawatan di Kalteng, angka kematiannya bisa kita turunkan”, bebernya.
Pada kesempatan tersebut, ia mengucapkan terima kasih atas dukungan Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo atas dukungannnya sehingga program Kardiovaskular nasional ini dapat terlaksana di Kalteng.
Diinformasikan, kedua pasien yang telah menjalani operasi sedang berada di ruang ICU. Diharapkan juga setelah beberapa hari pasien bisa pulang ke rumah.
Sebagai informasi, Bedah Jantung Terbuka dilaksanakan di Kamar Operasi Instalasi Bedah Sentral RSUD dr. Doris Sylvanus selama dua hari pada tanggal 1 s.d 2 Desember 2023 oleh Tim Dokter, Tim Perawat, Tim Anestesi dan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dan RSUD dr. Doris Sylvanus.
Pasien yang dilakukan operasi bedah jantung terbuka ada dua pasien yang berasal dari Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Kapuas. Pasien pertama telah menjalani operasi pada tanggal 1 Desember 2023 dan pasien kedua telah menjalani operasi pada pagi hari tanggal 2 Desember 2023.
**(Bayu)